Artikel

Selasa, 25 Mei 2010

Pulau Lombok, Tujuan Wisata Utama Setelah Bali


Selain Bali, Kepulauan Lombok (Nusatenggra Barat) adalah salah satu tujuan wisata utama di Indonesia. Pulau yang terletak di sebelah timur Pulau Bali ini memiliki banyak kemiripan. Dari segi budaya dan tekstur alam, misalnya, memiliki kesamaan. Begitu pula dengan panorama pantainya. Namun pantai di Lombok jauh lebih bagus dari pantai-pantai di Bali.

Lombok bagian selatan memiliki setidaknya tujuh pantai yang memesona seperti Pantai Senggigi--yang keindahan panoramanya sudah terkenal sampai mancanegara--Pantai Ekas, Selong Balanak, Bangko-bangko, Mawun, dan Tanjung Aan. Lombok juga memiliki Pantai Kuta yang tak kalah menarik dengan Bali. Berbeda dengan Pantai Kuta di Bali, Kuta di Lombok terlihat lebih alami.

Wisatawan di pantai ini pun masih relatif sedikit, sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan alam dengan lebih optimal. Area pantai ini dikelilingi perbukitan, berpasir putih dengan air laut biru kehijauan. Sungguh pemandangan yang benar-benar menakjubkan.

Pantai Kuta Lombok menempuh perjalanan sekitar dua jam dari Kota Mataram. Bagi yang tidak membawa kendaraan pribadi bisa menyewa taksi. Tapi ongkosnya lumayan menguras kocek, sekitar Rp 150 ribu dengan tarif argo atau tarif harian Rp 250 ribu.

Pantai Tanjung Aan juga sangat indah. Dari atas Tanjung Aan bisa melihat hamparan pasir putih, deburan ombak, barisan pohon kelapa, dan bukit-bukit. Uniknya, ada bukit menyerupai bentuk kura-kura. Air laut di Tanjung Aan juga masih sangat bersih. Tak heran banyak pengunjung meluangkan waktu memancing sambil menikmati kejernihan air. Namun di tempat ini yang perlu diwaspadai adalah para penjual cinderamata. Kadang mereka memaksa wisatawan untuk membeli barang dagangannya.

Jangan lewatkan pula menikmati Pantai Mawun yang berjarak delapan kilometer sebelah Barat dari Kuta Lombok. Mawun adalah salah satu pantai terpencil paling indah di dunia. Pantai ini dikelilingi bukit dan pasirnya putih dan sehalus tepung. Selain itu perairan Pantai Mawun cenderung tenang dan pantainya landai. Pokoknya cukup aman bagi anak-anak berenang.

Seperi halnya Bali, Pulau Lombok juga terdapat beberapa pura penganut Hindu walau masyarakatnya mayoritas muslim. Salah satunya Pura Narmada yang terletak di dalam Taman Narmada. Pura ini adalah peninggalan Raja Anak Agung Gde Ngurah Karangasem. Pura Narmada sengaja dibangun sebagai tempat sembahyang Raja Anak Agung karena usianya yang menginjak tua tak sanggup lagi naik Gunung Rinjani. Lantaran itu untuk sampai ke Pura Narmada harus melewati tangga seribu dengan maksud seolah-olah menaiki Gunung Rinjani.

Memang cukup melelahkan untuk sampai Pura Narmada. Namun rasa capai Anda akan terhapus dengan adanya suasana alam yang masih segar, pepohonan yang rindang dan sebuah kolam renang alam dengan air yang jernih. Menariknya, di Taman Narmada ada tempat sumber air dari Gunung Rinjani yang dipercaya bisa membuat awet muda seseorang. Anda bisa mencobanya dengan mencuci muka atau meminum air tersebut.

Untuk sampai ke Taman Narmada, membutuhkan waktu sekitar 20 menit perjalanan dari Mataram. Biayanya sekitar Rp 25 ribu dengan taksi. Ongkos yang lebih murah sekitar Rp 4.000 dengan menggunakan angkutan kota.

Pura yang tak kalah sarat mitos adalah Pura Suranadi di Kecamatan Narmada. Pura yang paling pertama berdiri di Lombok ini memiliki lima kolam mata air yang jernih. Di dalamnya terdapat ikan yang dititipkan masyarakat setempat. Konon ikannya tidak boleh diambil karena yang menangkapnya akan sakit. Tapi air kolam bisa langsung diminum. Pura Suranandi hanya lima kilometer dari Pura Narmada. Ongkosnya pun relatif murah, Rp 3.000 dengan angkot atau Rp 5.000 dengan naik ojek.

Bangunan peninggalan Raja Anak Agung Gde Ngurah Karangasem lainnya adalah Pura Mayura. Pura yang dibangun tahun 1744 ini berbentuk taman. Mayura menurut bahasa Sansekerta artinya burung merak. Katanya, di Pura Mayura dahulunya terdapat burung merak yang didatangkan dari Jawa Barat. Selain merak dulunya di taman ini banyak juga terdapat ular. Kini binatang melata itu sudah berganti dengan patung ular yang terletak di tengah taman.

Pura Mayura juga terdapat bangunan terapung dengan nama Balai Kambang. Pada masa kerajaan, Balai Kambang dipakai sabagai tempat peradilan perkara. Pura Mayura membutuhkan perjalanan 15 menit dari Narmada dengan angkot Rp 5000 atau Rp 15 ribu dengan taksi. Namun bila dari Mataram hanya 10 menit dengan angkot Rp 2.500 dan taksi Rp 10 ribu.

Selain pura-pura tersebut, di Lombok masih ada Pura Linsar, Batu Bolong, dan Meru yang indah. Namun yang paling menarik adalah Pura Batu Bolong yang dibangun di atas karang Pantai Senggigi. Disebut batu bolong karena dibangun disamping batu karang dengan lubang besar di tengahnya. Pura ini menghadap ke Selat Lombok dan Gunung Agung, Bali. Dari Mataram, Pura Mayura hanya membutuhkan perjalanan 15 menit dengan angkot Rp 4.000 atau taksi Rp 15 ribu.

Setelah puas menikmati keindahan panorama, tentunya pelancong memerlukan tempat istirahat. Tak perlu kuatir, di Senggigi banyak tersedia hotel dan restoran. Senggigi Beach Hotel juga patut Anda coba. Tempat penginapan ini dilengkapi kolam renang, home teater dan fasilitas eksklusif lainnya. Lebih kerennya lagi, tempat ini berhadapan langsuang dengan Pantai Senggigi.

Pantai Senggigi 12 KM dari Mataram. Bila naik taksi, Anda mengeluarkan kocek sekitar Rp 15 ribu. Tapi Anda cukup membayar Rp 3.000 kalau naik angkot. Sepanjang perjalanan menuju pantai yang membentang hampir 10 KM dijamin disuguhi pemandangan cantik. Selain melihat wisatawan berjemur dan berenang, dapat pula menikmati selancar angin atau sekedar menikmati pemandangan.

Sebelum pulang, jangan lupa mampirlah ke Desa Sukarara untuk membeli oleh-oleh kerajinan Khas Lombok, kain songket. Dari Mataram, dibutuhkan perjalanan satu jam dengan ongkos Rp 50 ribu dengan naik taksi. Di tempat ini, para wanitanya memang diwajibkan menenun kain karena jika belum bisa menenun tidak diizinkan menikah. Harga kain songket beragam tergantung kerumitan membuatnya dengan harga mulai ratusan ribu.

reff : sasak.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar